Pada tahun 2004 PRODUK
SUSU NESTLE telah ditarik dari peredaran di sejumlah negara eropa karena
mengandung Bakteri Sakazakii yang menyebabkan meningitis, infeksi pembuluh
darah atau inflamasi sistem pencernaan yang mematikan bagi bayi maupun orang
dewasa. (Published The Lancet 30 Desember 2003, halaman 5, 39).
Industri susu Nasional
Indonesia rupanya telah meremehkan masalah dari Bakteri Enterobacter sakazakii
yang mencemarkan produk susu formula anak-anak.
Penelitian yang
diadakan oleh The Lancet (30 Desember 2003, halaman 5, 39) menunjukan bahwa
pencemaran bakteri E. Sakazakii pada susu formula telah menyebar dibeberapa
negara. Riset yang dilaksanakan oleh Chantal Kandhai dari Wageningen University
di Belanda yang dibiayai oleh Nestle menemukan bahwa delapan dari sembilan
pabrik susunya tercemar oleh bakteri E. Sakazakii.
Tidak diketahui
bagaimana penyebaran bakteri ini. Bakteri ini sangat berbahaya bagi mereka yang
memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan dapat menyebabkan meningitis, infeksi
pembuluh darah atau inflamasi sistem pencernaan yang mematikan bagi bayi maupun
orang dewasa. Meningitis menyebabkan kematian pada 33%-80% kasus.
Menurut situs Sciences
News Online dari penelitian yang dilakukan di 35 negara ditemukan bahwa tingkat
pencemaran bakteri Enterobacter sakazaii ini pada susu formula bayi
sebesar 14 persen atau 20 kaleng dari 141 kaleng yang diteliti. Penelitian
ini juga lebih lanjut menemukan bahwa bakteri E. Sakazakii ini ditemukan pada
debu yang ada dilantai pabrik pembuatan susu formula bayi tersebut padahal
pabrik pembuatan susu formula atau makanan apapun menurut standar sudah
seharusnya bersih dari semua virus, kuman ataupun bakteri yang berbahaya.
Gejala yang dapat
terjadi pada bayi atau anak di antaranya adalah diare, kembung, muntah, demam
tinggi, bayi tampak kuning, kesadaran menurun (malas minum, tidak menangis),
mendadak biru, sesak hingga kejang. Bayi prematur, berat badan lahir rendah
(kurang dari 2.500 gram) dan penderita dengan gangguan kekebalan tubuh adalah
individu yang paling berisiko untuk mengalami infeksi ini. Meskipun juga jarang
bakteri patogen ini dapat mengakibatkan bakterimeia dan osteomielitis (infeksi
tulang) pada penderita dewasa. Pada penelitian terakhir didapatkan
kemampuan 12 jenis strain E. sakazakii untuk bertahan hidup pada suhu
58 derajat celsius dalam pemanasan rehidrasi susu formula.
Produk susu yang
tercemar dari bakteri ini adalah Nestle. Nestle, telah dikecam karena
memproduksi susu formula untuk bayi yang mengandung bakteri E. Sakazakii,
khususnya untuk produk susu formula yang dipasarkan dinegara berkembang.
Memang berbeda dengan
pemerintah kita yaitu lembaga BPOM yang menyatakan bahwa tidak ada satu pun
susu formula yang tercemar bakteri Enterobacter Sakazakii di indonesia. Entah
apa yang menyebabkan perbedaan tersebut, tapi pesan kami bagi mereka yang ingin
lebih berhati-hati dengan susu formula terutama untuk bayi agar menghindari
susu yang berasal dari produk SUSU NESTLE.
Lalu pada tahun 2011 Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengambilan 96 sampel produk susu
formula dari berbagai merek untuk menguji kemungkinan adanya bakteri
Enterobacter Sakazaki.
Dalam pengujian sampel
tersebut, BPOM tidak menemukan satu pun susu formula (termasuk didalamnya
adalah NESTLE) yang terkontaminasi. Pengujian ini dilakukan pada 2008 sampai
2011. Hal itu terungkap saat jumpa pers BPOM di kantor kemkominfo, Kamis
(10/2/2011)
0 komentar:
Posting Komentar