Selasa, 07 Desember 2010

MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN


Pada umumnya semua manusia pasti mempunyai HARAPAN. Seseorang yang tidak memiliki suatu harapan sama saja seperti orang yang tidak memiliki suatu tujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Hasil akhir dari sebuah harapan dapat di ukur dari usaha seseorang untuk mencapainya. Harapan berbeda dengan cita-cita jika harapan tidak mengandung arti muluk sedangkan cita-cita lebih perlu setinggi bintang. Secara tidak langsung sebuah harapan merupakan suatu keinginan yang belum terwujud pada umumnya dengan cita-cita dan harapan seseorang menginginkan sesuatu hal yang lebih baik dalam hidupnya.

mengapa manusia harus mempunyai harapan ?? karena dengan kita mempunyai suatu harapan,kita diharapkan mampu untuk mengukur segala kemampuan yang kita punya.Untuk apa ?? untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Sebagai contoh, saya seorang mahasiswi yang pastinya mempunyai sebuah harapan untuk masa depan saya kelak. Harapan dalam jangka pendek ini saya dapat melaksanakan tugas sebagai mahasiswi secara maksimal , hingga saya mendapatkan hasil yang memuaskan. Lalu kelak nanti saya telah mendapat gelar, saya ingin mendapatkan suatu perkerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya.
Sebenarnya saya mempunyai harapan yang saya sendiri belum tau apakah saya dapat mencapainya,saya sangat ingin membuat sebuah panti asuhan yang nantinya dengan panti asuhan itu, saya bisa meringakan beban sesama manusia dan sama-sama mencapai kebahagiaan sebagai seorang manusia.

Dan pastinya semua ini saya lakukan untuk membahagiaakan orang-orang yang saya sayangi, terutama kedua orang tua saya yang telah merawat dan membesarkan saya. Saya harap saya bisa memanfaatkan waktu saya untuk sesuatu yang berguna.

Konsepsi IBD dan Kemanusiaan

Pengertian IBD


Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.


Ilmu Budaya Dasar menjadi salah satu usaha mengembangkan kepribadian denga cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai – nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya.

Untuk mencapai hal tersebut, Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :

>>Mengusahakan penajaman kepekaan terhadap lingkungan budaya, sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

>> Member kesempatan untuk memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut dua hal tersebut.

>>Mengusahakan aga dapat menjadi calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh dalam sifat kedaerahan.



Ilmu Budaya Dasar juga memiliki tujuan, beberapa tujuan tersebut antara lain :
>> Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya dikenal luar saja.
>> Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
>> Sebagai bekal penting dalam hidup bergaul.
>> Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
>> Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
>> Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut serta mengembangkan budaya bangsa serta melestarikannya.
>> Tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan.
>> Mengetahui perilaku manusia dan bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia.
>>Tanggap pada hasil budaya manusia secara mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang dibuatnya.
>>Sebagai calon pemimpin bangsa dan ahli dalam disiplin ilmu supaya tidak jatuh dalam sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
>>Mengembangkan daya kritis pada persoalan kemanusiaan dan kebudayaan agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
>>Menambah kemampuan untuk menanggapi masalah nilai - nilai budaya dalam masyarakat.
>>Agar dapat memenuhi tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma Pendidikan.

Manusia Sebagai Makhluk Bertanggung Jawab



TANGGUNG JAWAB

Dalam kebudayaan kita, umumnya "tanggung jawab" diartikan sebagai
keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain
yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh
perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang di namakan hak.Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa tanggung jawab, maka semuanya akan menjadi kacau.

MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan.

(a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri, kita dituntut untuk lebih mengutamakan kewajiban daripada hak. Disini manusia juga dituntut untuk lebih menjadi manusia yang mempunyai kepribadian dan dapat mengembangkannya sebagai manusia pribadi.

(b) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga.
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

(c) Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.

(d) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat
oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.

(e) Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Dan manusia berkewajiban untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Selasa, 26 Oktober 2010

Kebudayaan Indonesia Yang Hampir Punah

Kebudayan Kita Terancam Punah!


KabarIndonesia - Indonesia negeri kita tercinta ini sungguh kaya akan seni dan budaya. Tanah air kita ini memiliki beragam kesenian yang unik dan berbeda-beda pada tiap daerah, mulai dari Sabang hingga Merauke. Keunikan dan keindahan tarian tradisional dan adat dari daerah-daerah di Indonesia tidak ada yang sanggup menyamakan. Karena itulah kita sebagai warga negara yang baik patut ikut serta menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia.

Apakah kita sudah cukup menjaga kebudayaan kita? Banyaknya kesenian dan kebudayaan kita yang diklaim oleh Negara Malaysia, menunjukkan kita tidak menjaga kebudayaan dan kesenian negeri sendiri. Atau apakah sudah tidak ada lagi orang-orang Indonesia yang masih melakukan kebudayaan dan kesenian asli Indonesia? Kalau keadaan seperti ini terjadi terus menerus, sepertinya lama-lama hilang dari permukaan bumi sesuatu yang disebut kebudayaan Indonesia.

Namun, kelihatannya penduduk Indonesia masih banyak yang menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa ini. Walaupun tidak terlalu banyak, tetapi setidaknya masih ada. Apalagi pengaruh dari kebudayaan luar banyak mempengaruhi budaya Indonesia sendiri. Percampuran budaya juga membuat kebudayaan asli hilang. Kita masih bisa melihat orang yang menggunakan bahasa daerah, menjalankan adat-adat daerah atau masih memperagakan tarian-tarian khas dari berbagai daerah di Indonesia. Hal-hal kecil seperti itu tentu bisa membantu menjaga keutuhan sebuah budaya di masyarakat. Tetapi ada hal lain dari masalah kebudayaan yang tidak banyak masyarakat perhatikan.

Seniman tari asal Jawa Barat pergi ke Solo dalam rangka peringatan Hari Tari Sedunia yang akan diselenggarakan tanggal 29 April 2010. Mereka pergi menggunakan biaya sendiri karena ingin mementaskan tarian dari Jawa Barat dan juga mempelajari tarian dari daerah lain. Pemerintah Jabar tidak memberikan biaya kepada penari-penari ini. Mereka tidak banyak berharap mendapat bantuan dana dari pemerintah. Mereka takut kecewa dan merasa bisa mandiri tanpa harus meminta bantuan. Malu jika Jabar absen hanya karena alasan biaya (Kompas Jawa Barat 13/4)

Ternyata pada praktiknya pemerintahlah yang kurang memperhatikan masalah seni budaya di Indonesia. Tidak heran banyak budaya kita yang ditelantarkan sehingga bisa semudah itu diklaim oleh negara tetangga. Atau seperti kasus diatas, jika terus menerus pementasan tari Jawa Barat tidak pernah ada lagi, otomatis tarian-tarian dari Jawa Barat lenyap dari dunia pementasan tari. Tentunya para penarinya pun tidak pernah menarikan tarian Jawa Barat lagi. Apabila sebuah kebudayaan berbentuk tarian misalkan tidak ada lagi yang bisa menarikannya untuk dipentaskan, itulah yang disebut punahnya sebuah tarian.

Patut diketahui saat ini ada 40 seni asli Jawa Barat yang diambang kepunahan. Beberapa kesenian yang hampir punah antara lain topeng menor, ronggeng ketuk dan ngaguyah hujan. Kepunahan sebuah kesenian diakibatkan tidak ada lagi penikmatnya dan juga pelaku keseniannya. Selain itu juga diakibatkan jarangnya kesenian itu dipentaskan, sehingga tidak ada lagi orang yang mengetahui adanya sebuah kesenian tertentu.Sungguh amat disayangkan jika tarian-tarian yang berasal dari Jawa Barat lainnya ikut punah. Salah satu tarian dari Jawa Barat, tari Jaipong merupakan salah satu tarian yang sudah terkenal di mancanegara. Apabila tari Jaipong ikut punah, tentu hal ini akan mencoreng nama bangsa Indonesia. Untungnya masih ada sanggar-sanggar tari yang masih bersedia mengikuti peringatan Hari Tari Sedunia walaupun dengan kocek sendiri. Mereka masih peduli dengan kebudayaan Indonesia. Masih ada keinginan kuat dari hati para penari untuk terus mementaskan tarian dan juga senantiasa mempelajari tarian dari daerah lain. Tetapi mengapa pemerintah tidak mendukung pergerakan pemuda-pemudi Indonesia yang masih berkeinginan kuat menjaga kebudayaan Indonesia ini? Bahkan untuk sekedar mengikuti peringatan Hari Tari Sedunia, pemerintah Jawa Barat tidak menyisihkan dana untuk mengirim penari ke Solo. Seharusnya pemerintah mempunyai tindakan untuk membantu menjaga kelestarian kebudayaan negara kita. Kalau seperti ini terlihat jelas bahwa pemerintah kurang memberikan perhatian kepada masalah kebudayaan.

Pemerintah seharusnya memberikan dana khusus untuk mendirikan sanggar-sanggar budaya di institusi pendidikan agar minat pencinta budaya bisa bertambah dan ditanamkan sejak dini. Ini bisa meningkatkan penikmat sekaligus pelaku kebudayaan. Pemerintah juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk mendanai atau mengadakan suatu pagelaran. Ini bisa membantu agar masyarakat luas mengetahui keberadaan kesenian-kesenian khas daerahnya apalagi kesenian yang hampir punah.Selain itu memperhatikan institusi-institusi kesenian yang ada di Indonesia juga bisa meningkatkan kualitas kebudayaan dan kesenian yang ditampilkan. Ini juga sama saja dengan meningkatkan mutu pembelajaran di institusinya. Jadi pemerintah juga sekaligus bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Bisa diibaratkan dengan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Apabila rakyat Indonesia dan pemerintahnya turut serta menjaga kelestarian budaya ini, pasti kebudayaan negara Indonesia akan lebih dikenal di kalangan internasional dan tentunya akan sangat menguntungkan pemerintah dan para pelaku kebudayaannya. Apalagi dengan adanya momen yang tepat, Hari Tari Sedunia yang akan jatuh pada tanggal 29 April. Sepertinya ini merupakan saat yang tepat untuk pemerintah agar kembali menaruh perhatian kepada kebudayaan Indonesia.


pendapat saya:
karena mungkin perkembangan teknologi modern yg besar di zaman kita ini, jadi sudah banyak kebudayaan kita yg dilupakan,juga peran pemerintah yang masih kurang dalam melestarikan kebudayaan di Indonesia.Dan kita sebagai generasi muda harus turut melestarikan kebudayaan.Ini adalah PR bagi kita semua.

sumber : wikipedia